Kamis, 30 Maret 2017

Kegiatan Capacity Building Bagi Instruktur Kurikulum SMP Provinsi Jawa Tengah - LPMP Jawa Tengah

Bapak M. Ahsan, menyampaikan paparan tentang penilaian.

Kegiatan Capacity Building, di selenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah, Jl. Kyai Maja, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang dari tanggal 29 - 31 Maret 2017 dii LPMP Semarang. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Bimtek Penyegaran Instruktur Kurikulum Region Surabaya beberapa waktu yang lalu, yaitu tanggal 08 - 11 Maret 2017. Kegiatan Capacity Building (CB) ini juga merupakan persiapan untuk kegiatan penyegaran bagi IK dan GS bulan April 2017 yang akkan datang.

Bapak Tuwuh in Action

Bapak Tuwuh dan Bapak Wasimin, selaku pemandu sedang memaparkan materi

Para peserta saat berdiskusi dalam penyelarasan materi presentasi

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan konsep pengetahuan calon fasilitator terhadap materi yang akkan disajikkan pada kegiatan Bimtek Pengembang Kurikulum Kab/Kota atau Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum 2013 jenjang SMP sehingga tujuan bimtek tercapai secara optimal.
Sedangkan secara khusus, tujuan dari kkegiatan Capacity Building ini antara lain;
  1. Memahami Strategi Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 jenjang SMP;
  2. Overview Materi Bimtek Kurikulum 2013 Jenjang SMP;
  3. Memahami Sinkronisasi Materi dan Perangkat Bimtek Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum 2013 Jenjang SMP, dan;
  4. Memahami cara melakukan Penilaian terhadap Peserta Bimtek.

Para peserta saat berdiskusi dalam penyelarasan materi presentasi
Peserta Capacity Building ini berjumlah 30 orang, berasal dari Instruktur Provinsi atau nstrukktur Kurikulum Provinsi Jawa Tengah, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Umum LPMP Jawa Tengah.
Para peserta saat berdiskusi dalam penyelarasan materi presentasi

Bapak M. Ahsan in Action
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
  1. Terpahaminya Strategi Bimtekkk dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SMP;
  2. Terpahaminya Materi Bimtekk Kurikulum 2013 Jenjang SMP;
  3. Terpahaminya Sinkronisasi Materi dan Perangkat Bimtek Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum 2013 Jenjang SMP, dan;
  4. Terpahaminya cara melakukan Penilaian terhadap Peserta Bimtek.
Demikian info kegiatan CB ini.
Salam.

Share:

Pengertian Pendidikan Agama Hindu

            Dalam buku  Upadesa agama Hindu dijelaskan, kata agama sebenarnya dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata, A dan Gam. A berarti tidak dan Gam berarti pergi. Jadi agama berarti tidak pergi, tetep ditempat, langgeng, diwariskan secara turun temurun. Dalam jiwa kerohaniannya agama itu adalah dharma dan kebenaran abadi yang mencakup seluruh jaman kehidupan (way of life).
Hindu merupakan salah satu agama yang ada di dunia yang memiliki latar belakang sejarah  yang sangat unik. Agama Hindu merupakan agama yang tertua di dunia. Dalam buku pengantar agama Hindu untuk perguruan tinggi dijelaskan bahwa kata agama Hindu berasal dari bahasa yunani yaitu Hydros atau Hidos sebagai nama untuk menyebutkan kebudayaan atau agama yang berkembang di lembah sungai Shindu, Hydros berarti air, dalam Weda air berarti tirtha. Sehingga agama hindu di Bali berarti agama tirtha karena dalam setiap pelaksanaan kegitan ritualnya selalu menggunakan tirtha (air). Tirtha berarti pula suci.

Dari pengertian tersebut diatas maka dapat dikatakan bahwa pendidikan agama Hindu adalah suatu pendidikan melalui ajaran agama hindu dengan tujuan untuk meningkatkan Sradha dan Bakti anak terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, meningkatkan kecerdasan, ketrampilan dalam menjalankan ajaran Agama, mempertinggi budi perkerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Dua pengertian yang dirumuskan dalam Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Aspek-Aspek Agama Hindu I sampai XV : 23-24 sebagai berikut
Pengertian Pendidikan Agama Hindu disekolah adalah suatu upaya untuk membina pertumbuhan jiwa raga anak didik sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Pengertian Pendidikan Agama Hindu diluar sekolah adalah merupakan suatu upaya untuk membina pertumbuhan jiwa masyarakat dengan ajaran Agama Hindu itu sendiri sebagai pokok materi.
Jadi pendidikan Agama Hindu adalah suatu proses atau upaya membentuk kepribadian utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Hindu yang bersumber pada Weda, yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja didalam dan diluar sekolah.

            Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (1996: 23-24), menyebutkan bahwa pendidikan agama Hindu memberikan tuntunan dalam menempuh kehidupan dan mendidik masyarakat, bagaimana hendaknya berpendirian berbuat atau bertingkah laku supaya tidak bertentangan dengan ajaran Dharma, Etika dan Ajaran Agama Hindu. Agama dapat menyempurnakan manusia dalam meningkatkan hidup baik secara material mapun spiritual.

            Pendidikan agama Hindu merupakan kaidah-kaidah atau norma-norma yang menuntun manusia untuk selalu berbuat baik demi tercapainya hidup rukun secara damai dan membentuk manusia yang serta selalu astiti Bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan penuh pengabdian dan penghormatan yang sesuai dengan ajaran agama Hindu.

            Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimak bahwa pendidikan agama Hindu adalah penerapan ajaran-ajaran suci yang diwahyukan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang kekal dan abadi serta mengandung petunjuk-petunjuk tentang peerbuatn baik yang patut dilaksanakan oleh umat Hindu dan menghindari perbuatan yang tercala dan menjauhkan diri dari perbuatan yang melanggar norma-norma keagamaan sehingga tercapai kesempurnaan hidup jasmani dan rohani.
Share:

Pendidikan Agama Hindu

Pendidikan Agama Hindu
Share:

Recent Posting

Arsip Blog

Buku Tamu

Recent comment

Statistik Blog

Flag Counter